SEMILIR BERAKHIRKarya: Mujahidin United grup Angin akhir tahun menampar mimpi yang menghiasi lelapku. Membuatku terjaga dengan menggigil. Cepat-cepat kuambil selimutku yang pergi dari mendekapku, mungkin karena ulah tubuhku akibat resonansi mimpi yang kuat.Kehangatan dekapan selimut ini menguatkan pertahananku dari angin malam yang masuk ke kamar. Tapi hanya tubuhku yang dapat bertahan. Pikiranku sungguh kalang kabut. Apakah mimpi tadi jadi kenyataan? Segera aku beranjak dari ranjang...